sejenak siluetmu terlintas selujur indera; teringat!
menyita waktu mengulas setiap kata
yang kau pilin perlahan menjadi bius
kemudian kau selip di setiap hembus nafasku
ku kagumimu dari ujung rambut sampai ujung kaki
senyummu selaik sudah terpatri di kedipan mataku
tajam matamu, mancung hidungmu, tipis bibirmu, sudut rahangmu,
desah nafasmu, bahkan batuk mu pun kuingat jelas
seperti ku tahu rasa ini apa
hanya saja tak bisa kuungkap lewat aksara
selaksa hipnotis kau bermain
mengocok rasa hingga tak bernama
kau buat aku melayang
hingga tak tersadar kau tuntun aku ke tempat yang paling menyakitkan
lalu kau biarkan bintang-bintang bermain
di atas rasa yang ku punya
ingin percaya kau ada
namun seperti asap rokok yang kau hembus dari bibirmu,
tebal; lalu perlahan menipis dan semakin meniada
sungguh kau hadiahiku suatu ketiadaan yang nikmat!
No comments:
Post a Comment