di sudut matamu
terlihat banyak kesedihan
seperti mengakar dalam pada setiap tatapan
membohongi mimpi hanya untuk bisa berdiri
berdamailah dengan dirimu dan masa lalumu
dua yang telah tersia tak kan dapat kembali
relakan!
kirim kata sebagai penerang lorong pekat
berpuisi sebagai penghilang luka
biarkan berjalan sebagaimana bulan tetap bercinta dengan bumi
sebagaimana matahari setia menyinari
bagilah sebagai penyeimbang di sempitnya jalan tanpa pagar pengaman
berat jika kau rasa berat
ringankan!
senyumsenyum hadir untuk menguatkan
tangantangan terulur untuk menggandeng
kakikaki ada untuk menopang
bahubahu ada untuk bersandar
tertatih pilu menyemat nafas, :tetaplah berjalan!
karena tak seperti bis kota,
hidup takkan pernah berhenti untuk menunggumu menangisi dua putik yang gugur sebelum berkembang
Yogyakarta, 25 Mei 2011
Yogyakarta, 25 Mei 2011
No comments:
Post a Comment